Jangan Terlalu Benci, Siapa Tau Jadi Cinta



Suatu pagi pada hari minggu di siang bolong(?), gue melangkah ke luar kamar. Tercium semerbak bau tumis pete' dari arah dapur. Sontak gue berlari sambil mengucek mata yang penuh belek.

"Mak!" seru gue di pintu dapur.

"Apa, Nak?" tanya mama gue dengan anggunnya. 

"Sudah masak pete' nya?" tanya gue lagi dengan aksen Palu, sulteng

"Aga je kau ini. Kau nda liat kah mama ada cuci piring? Pi mandi moko sana! Bau busu." jawab mama gue kejam. Btw dia pake aksen makassar. 

Dengan lesu, gue berjalan ke kamar berniat mengambil handuk lalu mandi. Dalam perjalanan menuju WC, gue ngelirik ke arah jendela yang terbuka. 

"Masha Allah, baunyaa." batin gue

Ternyata yang masak tumis pete bukanlah ibundaku tersayang, tetapi tetangga yang tinggal depan rumah. 

- Tamat - 








Wkwkwkw

Kidding bray! :v 

Jadi, pada suatu hari gue diundang masuk ke Grupchat Kpop gitu. Biasalah anak Kpop pasti butuh yang namanya Grupchat minimal 3 lah buat ikutan Give Away. Ya kan? Ngaku lho.

Saat para member grup sedang bercanda ria (gue mah nyimak ae) kemudian salah satu manusia di grup itu menuliskan sesuatu yang berbunyi 

"Jangan terlalu benci sama orang lho. Ntar jadi cinta." 

Gue pun ngeh banget sama kata-kata itu. Setuju. Gimana pun, pasti banyak orang yang mengalami hal itu. Dan itu juga pernah terjadi sama gue.

Dulu, gue benci banget sama EXO. Benciiiii banget! Secara, dulu kan fandom Kpop pertama gue adalah ELF. Tau sendiri kan ELF sama EXO-L dulu kayak gimana. Apalagi dulu jamannya fanwar (yang jelas fanwarnya ngga se-sadis sekarang). Serta ELF yang berbondong-bondong pindah haluan menjadi EXO-L karena kecantol ketampanan 12 alien tersebut dan tak lupa pula karena para Super Junior yang udah pada ehm

'Berumur'. 

Saat itu, ditengah-tengah fanwar, gue membaca sesuatu yang mebuat hati gue -sebagai sorang ELF(YANG BAHKAN BELI ALBUM SUJU AJA NGGAK PERNAH)- remuk dan hancurlebur menjadi satu. 

"Iyakan Suju udah tua "

"Biasa lah, suju kan udah ngga ada jadwal. Nganggur mereka!"

Dan masih banyak lagi.

Itulah yang bikin gue benci setengah mati sama EXO. 

Sampai pada akhirnya, gue ngga mau terus-terusan berprasangka burik eh buruk. Gue perlahan-lahan mulai membuka hati gue (padahal aslinya kecantol gegara nonton video-video mereka yang ngambang di timeline twitter) dengan menonton berbagai macam video mereka yang gue temui di Youtube, dan bertemulah gue dengan variety mereka yang berjudul "Exo's Show Time" 

Terima kasih untuk acara Unfaedah tersebut, gue akhirnya berhasil jatuh cinta sama Exo. 

Bias pertama gue adalah Luhan. Mang-mang Chinese bermata rusa (?) tersebut saat itu sangat membuat gue berbunga-bunga ketika ngeliat dia. Suaranya yang merdu nan syahdu, wajah tampan bak pangeran dari negri Cina, badan langsing dikala-kala Angelina Jolie, dan tak lupa pula kebaikan hatinya seperti malaikat yang jatuh dari kayangan(?).

Tapi sebenarnya gue lupa apa yang bikin gue sayang sama dia. Karna well, cinta ngga butuh alasan. #Ea

Semenjak gue memutuskan untuk 'murtad' dari fandom gue, dan memutuskan untuk mulai menjadi seorang EXO-L yang berbakti kepada SM Ent, gue menjalani hari-hari gue dengan penuh kebahagiaan. 

Tiap pagi gue bangun dengan diiringi suara Kai yang sebenarnya itu gue ambil dari cuplikan iklan ayam di Cina. Dan cara Kai membangunkan gue sangat soswit sekali. "Chagiya, ireona. Chagiya irona itji. Chagiya" dan itu berlangsung hanya sekitar 2 menit setiap pagi soalnya mulutnya udah gue sumpel (read : Alarmnya gue matiin). Tapi siapa coba yang ngga bahagia mendengar suara sang suami yang manis seperti itu setiap pagi? Setidaknya untuk Kpopers Jones seperti kita, hal itu cukup bikin harapan hidup meningkat sepersekian persen. 

Setiap hari sepulang sekolah yang gue lakukan adalah ngedate dengan para member. Mulai dari jalan-jalan ke sungai Han bersama, nyanyi di panggung, ngedance bareng Kai, ngecover lagu bareng yayang D.o, becanda bareng Chanbaek, Shopping sama Suho, jalan-jalan sambil beromantis ria sama suami gue (Luhan), dan malamnya biasanya sih nongkrong di Cafe nax nax Gawl getoh. 

Tapi fyi aja, tiap pulang sekolah gue pasti tidur siang. 

Gue sangat menikmati saat-saat kejayaan mereka waktu itu. Kemana-mana pasti gue mikirin EXO, terutama bias gue Luhan. Tiap hari ngestalk IG mereka, menjelajahi Yutub padahal tiap hari yang dilihat itu-itu juga. Tapi itulah enaknya menjadi seorang fangirl. Lo bisa mendapatkan kasih sayang secara ngga langsung dari orang-orangan yang bahkan ngga kenal sama lo, lo bisa bergaul sama orang lain walaupun rupa aslinya pun sebenernya kita ngga tau. Dan dengan ngefangirl, secara perlahan-lahan hati lo menjadi lembut, lebih emosional, penuh cinta (?), dan lebih peduli sama sesama. 

Tapi jadi EXO-L ngga selamanya bahagia. Tahun 2014 adalah hal yang paling 'buruk' menurut gue. Saat itu pas gue selesai ulangan, gue denger kalo bias gue, Luhan minggat dari Exo. Sebelumnya emang udah ada yang babay deluan. Si bule Cina. Tapi tetep aja gue jauh lebih sedih ketika Luhan keluar. Itu tuh kayak lo pacaran sama seseorang, terus udah sayang banget, kemudian si pacar lo dikabarin sakit dan harus dirawat di luar negri dan harus tinggal di sana, sementara lo miskin dan ngga mungkin nyusul dia. 

Sakit, men. 

Walaupun gue nangis berhari-hari, tapi gue bangkit lagi. Gue mulai mencoba move on dan akhirnya gue ketemu seseorang yang gue percaya ngga akan ninggalin gue ke Cina. Kyungsoo. 

Terlalu fanatik sama EXO bukan berarti gue bukan ELF lagi. Gue masih tetap seorang ELF dan akan terus menjadi ELF. Tapi lo tau lah, remaja kayak gue suka labil. Sekarang gue suka ini, besok-besok gue bakal suka itu atau anu. Buktinya sekarang gue nambah fandom. 

Army

Dan

NCT stan :'v

Comments