DANDELIYONG

Search This Blog

tes

on May 25, 2017

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

testetstfdgvbkdycsandhn. btulan cuma tes saja ini

Akmu

Get link
Facebook
X
Pinterest
Email
Other Apps

Comments

1 kesalahan

Hai, kamu. Kapanpun kamu membaca ini, aku hanya mau ngingetin aja, bahwa 1 kesalahan kamu ini.. Gak menjadikan semua kebaikan kamu menjadi buruk. Gak merubah kerja keras kamu menjadi sia-sia. Gak membuat identitas kamu berubah menjadi si paling salah. Dan bukan berati 1 kebahagiaan kecil pun sudah tidak boleh lagi untuk dinikmati. 1 kesahalan ini tidak lantas membuat hidupmu berakhir. Masih ada hari esok untuk memperbaiki, kok. Dan masih ada aspek lain di hidup ini yang bisa reminder siapa kamu sebelum 1 masalah ini menghampiri. Karena hidupmu tidak hanya tentang hal ini saja, kan? Jadi, tenang dulu, ya. Semua akan berlalu karena semuanya ada solusinya. Selama niatmu memang bukan untuk merugikan siapa-siapa, pasti Tuhan kasih jalan terbaik kok. Semangat! 🫶

Do I?

Kasihan kamu. Selalu menjadi samsak untuk emosiku yang selalu meluap-luap. Seakan-akan, apapun yang terjadi pada aku juga harus dirasakan olehmu. Padahal, segala sesuatu yang menerpa diriku adalah tanggung jawabku. Namun, semakin lama kamu menunjukkan kepedulianmu, semakin pula aku dengan tidak tahu diri membagi kesedihan kekhawatiran yang seharusnya tidak perlu ikut kamu rasakan, tidak perlu terimbas ke kamu. Do you deserve this kind of relationship? Do I deserve this kind of love? Do I even deserve you? Semakin lama dengan kamu aku jadi semakin mengenal diriku. Banyak versi tentang diriku. Dan semakin dalam aku mempelajarinya, aku semakin sadar bahwa berhubungan denganku sangat melelahkan. Sangat. Sangat.. Maafkan aku, ya.

Datang Lagi, bukan Kembali.

Disclaimer: Tulisan ini fiksional, kutulis beberapa bulan lalu untuk mata kuliah Penulisan Populer. Selamat membaca, semoga kamu suka! ------------------------------------ Datang Lagi, bukan Kembali. Pagi ini aku berangkat ke kantorku lebih awal karena harus meeting dengan client terlebih dahulu sebelum akhirnya melanjutkan keseharianku sebagai seorang arsitek. Projek kali ini mungkin akan lebih menyenangkan karena aku harus merombak salah satu gedung di Jakarta selatan menjadi sebuah kantor untuk perusahaan yang bergerak di bidang furniture, sebuah bidang yang sangat kucintai sejak aku kuliah. Aku dan Rani, salah satu kolega kantorku sampai di ruang rapat kantor client yang nampak asing bagi kami dengan di sambut oleh seorang pria dewasa yang kalau dilihat dari posturnya, kutebak seumuran denganku. Aku tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas karena masker jenis N95 warna putih yang masih menempel di wajahnya. Namun, ada satu hal yang men...

Powered by Blogger

tes

Comments

Post a Comment