Aku sudah pernah memberitahu, aku tidak tahu kamu.
Dan kamu pun begitu.
Tapi, hari ini aku punya kabar baik.
Tadi (lagi lagi) aku melihatmu di parkiran.
Kamu tersenyum, walaupun ku tahu senyum itu bukan untukku. Maksudku, siapa lah aku ini.
Tapi tidak apa-apa, aku sangat bersyukur karena seperti biasa kau berhasil membuatku tak henti tersenyum, paling tidak sampai kau lewat di depanku kemudian berlalu di pintu gerbang.
Aku senang.
Bukan karena kamu yang lewat bersama si dia. Atau karena tawamu yang membuat hariku yang tadinya kelabu menjadi biru. Bukan. Tapi kuakui hal tersebut memang membahagiakanku.
Tapi bukan itu.
Aku senang karena hari ini, tepat ketika kamu lewat di hadapanku , aku mendapat satu lagi informasi tentangmu.
Ngomong-ngomong, bolehkan aku memanggilmu 8409?
Aneh ya? Aku pun merasa begitu. Hahaha.
Itu adalah salah satu hal yang kutahu tentang dirimu.
Itu adalah salah satu hal yang kutahu tentang dirimu.
Jika kamu tidak keberatan, angka itu akan kujadikan sebagai identitasmu. Setidaknya sampai aku mengetahui namamu, sampai aku berani menulisnya di sini.
Jika suatu saat akhirnya aku tahu namamu, kuharap karena kamulah yang memberitahukannya kepadaku. Bukan dia atau mereka, yang mungkin akan menceritakan hal-hal manis tentangmu.
sa harap juga begitu kaks😭😭
ReplyDelete