Waktu itu di parkiran, kita jauh. Aku nggak tahu kamu, kamu pun begitu. Yang ku tahu, kamu adik kelasku, kamu anggota Taekwondo sekolah kita, dan kamu.. tampan.
Itu saja.
Maafkan aku dengan beraninya menulis sesuatu tentangmu di sini. Aku hanya ingin memberi tahu, mungkin aku telah jatuh cinta. Tidak Tidak. Kurasa ini tidak pantas disebut cinta.
Kalau kutulis bahwa hanya sekedar naksir, bolehkah?
Hahaha.
Aku akui ini konyol. Aku bahkan tidak tahu siapa kamu. Siapa namamu. Dan di mana kelasmu.
Aku hanya melihatmu beberapa kali di parkiran, sepulang sekolah. Aku yakin kamu juga pernah melihatku, walau hanya sekali. Tetapi aku akan sangat bersyukur jika saja kau mengenal wajahku. Wajah yang selalu memandangmu sambil tersenyum malu-malu.
Kamu mungkin akan membenciku jika tahu bahwa aku diam-diam menyukaimu. Iya aku maklumi itu. Maafkan aku karena telah menyukaimu dengan tubuh pendek kulit hitam dan wajah kusam ini. Aku cukup tahu diri sehingga aku berusaha menjaga jarak ketika melihatmu, karena aku tahu aku tidak akan pernah bisa menjadi mereka yang akan mengisi hatimu. Mendekati kata "hampir" saja tidak mungkin. Iya kan?
Tidak.
Menyukaimu tidak membuatku sakit. Sama sekali tidak. Asal kamu tahu saja, sepanjang menulis kalimat ini aku tidak berhenti tersenyum karena memikirkanmu. Dan.. oh! Apakah kamu sudah tahu alasanku menyukaimu?
Jika belum, lihatlah ke cermin.
Pandangi dirimu, lalu tertawalah.
Sekarang, sudah tahu kan?
Terharu aku kakðŸ˜
ReplyDeleteAkupun dek. kita sama ðŸ˜
Delete