Awalnya, ku kira kamu juga tertarik. Sebagaimana aku tertarik padamu, pada semua aspek tentangmu yang belakangan ini tak henti-hentinya mengganggu pikiranku. Lalu, dengan prilaku-prilaku manismu, ku kira segala hal yang kau lakukan, segala hal yang kau ucapkan adalah pertanda bahwa kau juga menginginkan lebih dari sekedar pertemanan. Sebagaimana aku yang diam-diam sengaja memperlakukanmu berbeda dari mereka yang lain, karena bagiku, kamu memang lebih dari mereka.
Ternyata semua itu hanya kesalahpahaman-ku belaka.
Aku terlalu naif dengan menganggap semua yang kau lakukan terhadapku adalah bagian dari caramu menyatakan bahwa kita memiliki ekspektasi yang sama, bahwa suatu saat aku dan kamu akan berakhir berdua, saling suka.
Dan semakin mengenalmu, aku semakin yakin bahwa kata 'saling' itu tidak akan terjadi, bahwa mungkin, kau dan aku memang tidak akan bisa menjadi kita. Karena yang kusadari sekarang, aku mengharapkan kamu sedang kamu mengharapkan dia yang lain.
.
.
.
.
.
Namun, jahatkah aku jika mendoakanmu berakhir padaku saja?
Comments
Post a Comment